Senin, 15 Oktober 2012

I Phone 5 vs Samsung Galaxy S III

September lalu, Apple merelease iPhone 5, smartphone yang telah ditunggu tunggu oleh public. Setelah beberapa bulan vacum dari kancah persaingan besar antara Samsung Galaxy S III dengan HTC One X, Apple merelease iPhone 5 bersama OS yang telah di-update, iOS 6.
Lalu bagaimana dengan performa iPhone 5 dibanding rivalnya? Ini dia tabel perbandingan antara iPhone 5 dengan Samsung Galaxy S III yang saya kutip dari Social Barrel.




Dalam uji coba kali ini, saya mengutip hasil benchmark hardware.info yang menggunakan GLBenchmark dan Geekbench untuk membandingkan performa masing masing smartphone.

3D Performance – GLBenchmark 2.5.1
Dalam hal merender objek 3D, iPhone unggul jauh diatas kedua smartphone besutan Samsung ini. PowerVR SGX543MP3 milik iPhone lebih bertenaga dibanding Mali-400 MP-nya Samsung. Jadi, bermain games dengan iPhone 5 akan lebih lancar.

CPU dan Memory Performance – Geekbench
Samsung Exynos 4412 quad-core processor mengungguli dual-core Apple A6 processor di segmen CPU

Overall – Geekbench
Secara keseluruhan, Samsung Galaxy S III dan iPhone 5 berada dalam kelas yang sama, sedangkan Galaxy Note II melenggang jauh diatas kedua smartphone ini.

Jadi kesimpulannya secara keseluruhan, iPhone 5 dan Samsung Galaxy S III memiliki kemampuan yang sama. iPhone unggul di GPU sedangkan Samsung Galaxy S III unggul di CPU. OS yang ditawarkan juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing. Jadi, tinggal Anda yang memilih.

KPK Dimataku

      Komisi Pemberantasan Korupsi, atau disingkat menjadi KPK, adalah komisi di Indonesia yang dibentuk pada tahun 2003 untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi di Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pada periode 2006-2011 KPK dipimpin bersama oleh 4 orang wakil ketuanya, yakni Chandra Marta Hamzah, Bibit Samad Rianto, Mochammad Jasin, dan Hayono Umar, setelah Perpu Plt. KPK ditolak oleh DPR. Pada 25 November 2010, M. Busyro Muqoddas terpilih menjadi ketua KPK setelah melalui proses pemungutan suara oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Dilanjutkan lagi oleh Abraham Samad sejak 2011.
      Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan representasi dari aspirasi masyarakat sipil (civil society) karena kelompok rakyat dalam jumlah yang besar marah kepada pemerintah orde baru dan penegak hukum yang sudah dilimpahi kewenangan oleh rakyat untuk menegakkan hukum. Karena mereka tidak menjalankan kewenangannya itu, rakyat terpaksa turun tangan mengerjakan sendiri mandat yang dikhianati itu dengan membentuk KPK. Jadi, KPK didirikan sebagai mandat reformasi. 
      Menurut saya, KPK melaksanakan mandat untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, misalnya melawan crime against humanity untuk menjaga supaya keadilan dan kemanusiaan ditegakkan. “Jangan sampai crime against humanity menghancurkan humanity yang sudah mendekati titik kehancuran,” ujarnya. “Namun celakanya saat ini KPK diperlemah”.
      Di samping itu, lanjutnya, KPK hadir untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan dan memastikan keadilan sosial tidak boleh diganggu. “Para pencoleng dihadapi KPK agar hak dan jatah rakyat sampai kepada rakyat dan tidak dirampok di tengah jalan,”

Mengapa Harus Outsourcing ?

      Outsourcing terbagi atas dua suku kata: out dan sourcing. Sourcing berarti mengalihkan kerja, tanggung jawab dan keputusan kepada orang lain. Outsourcing dalam bahasa Indonesia berarti alih daya. Dalam dunia bisnis, outsourcing atau alih daya dapat diartikan sebagai penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya non-core atau penunjang oleh suatu perusahaan kepada perusahaan lain melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja/buruh.
      Bila merujuk pada Undang Undang no. 13 Tahun 2003 tenting ketenagakerjaan, Outsourcing  (Alih Daya) dikenal sebagai penyediaan jasa tenaga kerja seperti yang diatur pada pasal 64, 65 dan 66. Dalam dunia Psikologi Industri, tercatat karyawan outsourcing adalah karyawan kontrak yang dipasok dari sebuah perusahaan penyedia jasa tenaga outsourcing. Awalnya, perusahaan outsourcing menyediakan jenis pekerjaan yang tidak berhubungan langsung dengan bisnis inti perusahaan (core business) dan tidak mempedulikan jenjang karier. Seperti operator telepon, call centre, petugas satpam dan cleaning service. Namun saat ini, penggunaan outsourcing semakin meluas ke berbagai lini kegiatan perusahaan.
      Meski menguntungkan perusahaan, namun sistem ini merugikan untuk karyawan outsourcing. Selain tak ada jenjang karier, terkadang gaji mereka dipotong oleh perusahaan induk. Bayangkan, presentase potongan gaji ini bisa mencapai 30 persen, sebagai jasa bagi perusahaan outsourcing (vendor). Celakanya, tidak semua karyawan outsourcing mengetahui berapa besar potongan gaji yang diambil oleh perusahaan outsourcing atas jasanya memberi pekerjaan di perusahaan lain itu.

Keuntungan Melakukan Outsourcing

Beberapa keuntungan utama yang menjadi dasar keputusan untuk melakukan outsourcing adalah:

1. Fokus pada kompetensi utama

Dengan melakukan outsourcing, perusahaan dapat fokus pada core-business mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaharui strategi dan merestrukturisasi sumber daya (SDM dan keuangan) yang ada.

2. Penghematan dan pengendalian biaya operasional 

Salah satu alasan utama melakukan outsourcing adalah peluang untuk mengurangi dan mengontrol biaya operasional. Perusahaan yang mengelola SDM-nya sendiri akan memiliki struktur pembiayaan yang lebih besar daripada perusahaan yang menyerahkan pengelolaan SDM-nya kepada vendor outsourcing. Hal ini terjadi karena vendor outsourcing bermain dengan “economics of scale” (ekonomi skala besar) dalam mengelola SDM. Sama halnya dengan perusahaan manufaktur, semakin banyak produk yang dihasilkan, semakin kecil biaya per-produk yang dikeluarkan. Bagi vendor outsourcing, semakin banyak SDM yang dikelola, semakin kecil juga biaya per-orang yang dikeluarkan.

3. Memanfaatkan kompetensi vendor outsourcing

Karena core-business-nya dibidang jasa penyediaan dan pengelolaan SDM, vendor outsourcing memiliki sumber daya dan kemampuan yang lebih baik dibidang ini dibandingkan dengan perusahaan. Kemampuan ini didapat melalui pengalaman mereka dalam menyediakan dan mengelola SDM untuk berbagai perusahaan.

4. Perusahaan menjadi lebih ramping dan lebih gesit dalam merespon pasar

Setiap perusahaan, baik besar maupun kecil, pasti memiliki keterbatasan sumber daya. Dengan melakukan outsourcing, perusahaan dapat mengalihkan sumber daya yang terbatas ini dari pekerjaan-pekerjaan yang bersifat non-core dan tidak berpengaruh langung terhadap pendapatan dan keuntungan perusahaan kepada pekerjaan-pekerjaan strategis core-business yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, pendapatan dan keuntungan perusahaan.

5. Mengurangi resiko

Dengan melakukan outsourcing, perusahaan mampu mempekerjakan lebih sedikit karyawan, dan dipilih yang intinya saja. Hal ini menjadi salah satu upaya perusahaan untuk mengurangi resiko terhadap ketidakpastian bisnis di masa mendatang.

6. Meningkatkan efisiensi dan perbaikan pada pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya non-core

Saat ini banyak sekali perusahaan yang memutuskan untuk mengalihkan setidaknya satu pekerjaan non-core mereka dengan berbagai alasan.

Minggu, 14 Oktober 2012

Alternatif Solusi Mengurangi Tawuran


      Tawuran pelajar antar sekolah sepertinya sudah menjadi noda hitam di dunia pendidikan Indonesia. Tawuran seakan dilestarikan sebagai warisan budaya, diwariskan dari satu angkatan pelajar senior ke juniornya selama bertahun-tahun. Tewasnya pelajar sekolah yang di akibatkan oleh tawuran mengundang perhatian dari sejumlah pihak. Untuk mencegah terjadinya tawuran antar pelajar antar sekolah ini, Mendiknas akan membentuk satgas khusus. Satgas khusus ini untuk mengawasi pelajar dari dua sekolah yang bertetangga tersebut. Pembentukan satgas ini untuk menjadikan sekolah yang harmonis. Berbagai cara untuk meredam peningkatan kasus tawuran memang tengah diupayakan terutama dari pihak sekolah. Sejauh ini pihak sekolah telah didaulat untuk mengantisipasi tawuran mulai dari penegasan peraturan sekolah, upaya penambahan ekstrakurikuler sekolah, kompetisi olahraga antar sekolah, hingga saran untuk penghapusan seragam sekolah. Terlepas dari peran aktif sekolah, peran orang tua juga perlu diprioritaskan dalam upaya mengatasi tawuran pelajar.
      Tawuran antar siswa serasa menjadi ajang kesenangan atau hobi para siswa yang tidak memiliki kesungguhan dalam belajar. Mereka menjadikan tawuran untuk menunjukkan jati diri mereka. Banyak siswa yang terlibat tawuran tidak ikut dalam kegiatan ekstrakurikuler apapun. Mereka tidak memiliki tujuan positif. Untuk mengatasi kondisi tersebut, dibutuhhan ketegasan dari aparatur baik kepolisian maupun satpol PP yang mempunyai kewenangan untuk menggunakan mengatasi hal tersebut. Penggunaan hukum untuk mengatasi merupakan satu pilihan untuk memberikan syok terapi bagi para pelaku yang mengganggu ketertiban di jalanan termasuk merusak barang milik orang lain.
      Rencana pembentukan desk khusus ini disampaikan Mendiknas, Muhammad Nuh, usai mengikuti konfrensi pers di SMA Negeri Jakarta, menyusul aksi tawuran yang menewaskan seorang pelajar SMA. Desk tersebut dibentuk dibawah Dirjen Pendidikan Menengah Kemendiknas. Adapun tugasnya untuk mengawasi kegiatan siswa dari kedua sekolah yang berulangkali terlibat tawuran, sehingga siswa kedua sekolah tersebut tercipta keharmonisan.
      Pendidikan dalam keluarga sangat penting sebagai landasan dasar yang membentuk karakter anak sejak awal. Peran orang tua tidak hanya sebatas menanamkan norma-norma kehidupan sejak dini. Mereka harus terus berperan aktif, terutama pada saat anak-anak menginjak usia remaja, di mana anak-anak ini mulai mencari jati diri. Bagaimana orang tua dapat berperan aktif ? Orang tua mesti senantiasa menjaga komunikasi, keharmonisan keluarga serta membentengi mereka dengan pendidikan agama yang benar. 

1. Menjalin komunikasi yang baik. 
Kenyataan di masa sekarang bahwa orang tua terlalu sibuk bekerja hingga anak-anak ini kehilangan figur orang tua mereka. Berprilaku sopan,baik,adil dan tidak merendahkan orang lain.

2. Menjaga keharmonisan keluarga.
Emosi anak-anak usia remaja sangatlah labil. Untuk itu, anda harus pandai-pandai menjaga emosi anak. Usahakan untuk tidak mendikte atau mengekang anak selama yang dilakukannya masih positif. Menyelesaikan masalah harus mencermati bagaimana terjadinya masalah dan dengan cara.

3. Memberi pendekatan agama yang benar. 
Pendidikan agama dalam keluarga juga berperan penting dalam memberi fondasi yang kuat dalam membentuk kepribadian seseorang. Fondasi agama yang benar bukan terletak pada ritual keagamaan yang dijalankan, tapi lebih mengarah kepada penerapan nilai-nilai moral dan solidaritas kepada sesama. Menyadari akan bahayanya pada saat tawuran bagi diri sendiri dan masyarakat.


Beberapa gagasan untuk mencegah terjadinya tawuran;

a.Membuat program-program persahabatan antarsekolah, terutama sekolah-sekolah yang berdekatan

b.Membangun pos pemantauan dan penjagaan atau pos terpadu di antara sekolah-sekolah yang berdekatan

c.Penanaman moral religi melalui ceramah-ceramah agama yang diadakan di sekolah

d.Memberikan pengertian tentang hukum dan sanksi hukum akibat tawuran

e.Memberikan pengertian kepada para orang tua pelajar agar memberikan pendidikan yang efektif di rumah

f.Mengadakan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat

g.Memberikan tugas-tugas untuk dikerjakan di rumah agar para pelajar lebih disibukkan pada soal pelajaran

h.Dan cara-cara lainnya.


Minggu, 07 Oktober 2012

Interaksi Manusia Dan Komputer



           Interaksi Manusia dan Komputer itu sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang di lakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan balik melalui sebuah antar muka (interface) untuk memperoleh hasil akhir yang di harapkan. 
          Tujuan dari Interaksi Manusia Dan Komputer adalah untuk menghasilkan sistem yang bermanfaat (usable) dan aman (safe), artinya sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik.
          Setelah saya menonton tayangan film Wall-e saya dapat mengambil kesimpulan bahwa pada era indutralisasi yang serba modern ini semua kegiatan yang berhubungan dengan manusia telah bertransformasi dari yang tradisional mulai beralih secara bertahap ke arah yang modern. Maka dari itu banyak perusahaan menciptakan serta menggunakan robot dalam segala hal. Beberapa robot diciptakan dengan berbagai spesifikasi berdasarkan kebutuhan.
          Dengan adanya teknologi yang semakin berkembang tersebut maka dapat membantu pekerjaan manusia menjadi lebih efektif tetapi di sisi lain juga dapat membuat manusia tersebut menjadi malas beraktifitas, mereka hanya mengandalkan robot untuk melakukan suatu pekerjaan yang seharusnya manusia itu dapat melakukanya sendiri tanpa bantuan robot.